140 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENARketika di hadapkan ke peradaban baru banyak di antara manusia yang memilih jalan yang di anggap benar,jalan wali ada Ia disebut sebagai murid dari Syekh Siti Jenar dan Sunan Kalijaga. Sejawaran Wijanarto mengatakan, jejak perkembangan Islam yang paling tua di Kota Tegal disyiarkan oleh Mbah Panggung. Masyarakat pun menyakini hal itu. Namun menurut Wijan ada dua versi kisah Mbah Panggung. (Wejangan Walisanga: hlm. 5). Subtansi dari ungkapan spiritual tersebut adalah bahwa kesejatian hidup, rahasia kehidupan hanya ada pada pengalaman kemanunggalan antara kawula-Gusti. Dan dalam tataran atau ukuran orang awam hal itu bisa diraih dengan memperhatikan uraian dan wejangan Syekh Siti Jenar tentang Shalat Tarek Limang Waktu. Di Malaka, Siti Jenar menjadi ulama besar yang di kagumi ilmunya, terutama ilmu Hakikat dan Tasawuf. Di tempat itu Siti Jenar diangkat menjadi guru agama dengan julukan Syekh Abdul Jalil. Ada juga yang menyebutnya Syekh Jabaranta. Siti berkenalan dengan seorang gadis anak dari orang Gujarat yang kemudian dinikahinya. (Serat Syaikh Siti Jenar Ki Sasrawijaya, Pupuh III Dandanggula, 33). Syekh Siti Jenar menuturkan bahwa sebenarnya shalat sehari-hari itu hanyalah bentuk tata krama dan bukan merupakan shalat yang sesungguhnya, yakni shalat sebagai wahana memasrahkan diri secara total kepada Allah dalam kemanunggalan. Syekh Siti Jenar yang memiliki nama asli Syaikh Sidi Zunnar adalah seorang tokoh yang dianggap sebagai sufi asal persia dan salah seorang penyebar agama Isla Mencuri Shalat. Dalam Serat Siti Jenar, disebut bahwa setiap ibadah jangan berhenti di syariat. Syariat hanya wadah untuk bisa naik lebih tinggi yang puncaknya adalah bertemu dengan Allah. Niatkan semua ibadah hanya karena dan untuk Allah, bukan karena ingin yang lain, karena itu seperti mencuri ibadah. “Pada waktu saya shalat, budi saya Bmyv4bH.

140 wejangan syekh siti jenar