Sebagaicontoh aksara Ha yang mewakili dua huruf yakni H dan A, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata “hari”. Aksara Na yang mewakili dua huruf, yakni N dan A, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata “nabi”. Dengan kata lain, terdapat penyingkatan cacah huruf dalam suatu
Kumpulanpuisi saya yang pertama terbit itu Abad yang Berlari, pada tahun 1987. Ketika itu terbit, saya buka-buka, 'Oh ini bukan puisiku ini, ini puisi sastra Indonesia'.
akuyakin Tuhan masih menjaga sajak itu. walau mungkin ada beberapa bait. yang tidak diinginkan Tuhan untuk kuberikan untukmu. saat ini masih terpasung kelambu suci. tertidur dalam kesendiriannya dan diam. Kadang aku bertanya tanpa pernah ada jawabannya. Solitude, sebuah kata hanya untuk mengingkari diri.
Pertikaianuntuk “memerdekakan kata” sekalipun demokrasi baru dalam wacana saat itu terus berlangsung. Kata, memang vital bagi upaya “mengatasi” : kebudayaan, dan surga. dengan memfiksikan fakta sehingga sifat kefaktualannya sublim. Realitas (sosial)-nya itu ia tundukkan di dalam puisi menjadi kemenangan makna, keyakinan, dan
Bicaratanpa kata. Berkata tanpa suara. Berkisah tanpa aksara. Berpuisi dengan nurani. Puisi Tanpa Aksara dan Pesan Tanpa Kata 3 Agustus 2022 09 Ada yang menulis novel dan puisi. Demikian juga pada peristiwa G.30S, Malari, Krisis Moneter 1997, Kudatuli 1997, runtuhnya Rezim Orba 1998, kenaikan BBM, penegakan hukum dan pelanggaran HAM
PuisiPendidikan : Pendek, Singkat, 4 Bait, Moral, SD, SMP, SMA, SMK, 2, Kesehata, Bahasa Jawa, Bermanfaat, Sosial, , Mudah Diaa, Perguruan Tinggi, Kelas, Seja yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat dalam berbagai lingkungan. Aku besar dengan nama itu. Aku bukan
Inibukan lagi bicara puisi yang sok puitis. Ini coretan kalimat yang tipis. Terangkai dalam kenangan yang perih. Segala kejadian yang pahit-manis, juga tetek-bengek uneg-uneg di hati. Kalian tidak akan pernah tahu. Barangkali tanpa tersadar, hati ini pernah mencipta kenangan pahit di telaga yang nylekit. Itu bukan kehendak hati. Itu kehendak diri.
SHsb. Puisi aksara dan angka dalam cinta. Cinta itu sebenarnya ada dimana-mana tak akan pernah ada habisnya dapat ditemukan pada semua hal. sebab atas nama cinta banyak orang memperoleh kebahagiaan, dan cinta pula banyak orang menuai duka lara. Jadi bagaimana dengan ramalan cinta sejati, atau ramalan cinta menurut tanggal jadian, ketika sesorang meramalkan cintanya sungguhlah sebuah kekeliruan, bukankah cinta itu tak bisa dipaksakan, ketika menjalani kisah cinta haris ada salaing pengertian saling mengisi satau sama lain agar keindahan serta keberkahan cinta dapat di nikmati, tak mengharapkan ramalan cinta menurut persen. tetapi di jalani dengan mengingat sealu sang pemberi cinta, agar cerita cinta yang dijalani dapat menjadi cinta sejati. Cinta itu sungguh mulia dia putih, suci bersih tanpa noda. sebab cinta adalah kasih sayang yang tulus, yg diberikan oleh Allah swt kepada ummatnya. Dialah asal mula segala kasih sayang serta cinta yang ada di permukaan bumi dan langit. Allah-lah yg berkehendak menjadikan setiap logika dan hati manusia cenderung pada perasaan saling mengasihi serta saling membutuhkan. jadi percayakan cinta pada Sang pemberi Puisi Tentang CintaAksara dan angka dalam cinta, judul ini satau dari tiga puisi cinta di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara aksara dan angka dalam cinta Puisi lafaz cinta Puisi cinta Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi cinta tersebut. "segala rasa telah menjadi sekutu dalam gumpalan rindu Segala tanda tanya menyiratkan rona bahagia Sepertinya tak perlu rumus untuk mengkalkulasi jumlah kerinduanku". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi cinta berikut AKSARA DAN ANGKA DALAM CINTAAdakah kau tahu ? Aku seperti tanda koma dalam hidupmu Berhenti sesaat lalu beranjak pergi Sesat dalam jiwa begitu hampa saat mencari dirimu Kau adalah bilangan ganjil yang menggenapi inginku Kaulah arti tersembunyi dalam mahligai kasih dalam bui hati Aku hanyalah sebuah jeda dalam hidupmu Terhenti sesaat hanya untuk menjadi tanda kutip Terlalu dini ku menyelami, hingga aku hadir menjadi titik-titik penuh arti Namun segala rasa telah menjadi sekutu dalam gumpalan rindu Segala tanda tanya menyiratkan rona bahagia Sepertinya tak perlu rumus untuk mengkalkulasi jumlah kerinduanku padamu Sebab tak pernah ada batasan jumlah cinta diantara kita Tak pernah terbagi atau mengurangi segala rasa yang terhampar dalam jiwa Kurangkai bait-bait kasih diantara kita Tak perlu pula banyak kata Sebab, kaulah bahasa cintaPUISI LAFAZH CINTAAku ingin mencintaimu dengan sederhana... Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikanny tiada. PUISI CINTACinta Datang tibatiba Mengerling dalam pandangan pertama Mewarnai dunia Merekahkan bungabunga mawar Memutih dalam suci Memabʋkkan kepayang Terenda dalam ikatan Terpuja dalam sakral Membutakan hati Membodohi akal sehat Merajam dalam nista Berbahagialah dirimu yang dilingkup cinta Serasa berdiam dalam nirwana Di bawah naungan rindangnya thuba Mahligai cinta bersenandung merdu manjakan rasa Akupun punya cinta Cinta yang kupungut dari sisasisa yang terbuang Namun tak semerbak melati Hanya bunga bangkai aromakan kebusukan Hidupku tak banyak cinta pun terampas dari maknanya Bermetamorfosa menjelma Bungabunga bangkai Anjinganjing lapar Lalatlalat yang menjijikkan Memadati simpangsimpang jalan Memenuhi emperemper pertokoan Menjamuri bantaran kali Mengintai di sudutsudut malam ___________ Cintaku menggunduk Menguburku hiduphidup Adhy Saputra, 010315 Demikianlah puisi aksara dan angka dalam cinta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi cinta di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi cinta. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menyusun aksara menjadi kata-kataKadang dilupa, kata-kata dibangun dari aksaraKetika begitu banyak bicara, kata-kata telah mendominasi sehingga aksara tak lagi di ejaMenulislah, aksara tak akan dilupaMenulislah, tak akan amnesia aksaraMenulislah, tak akan kehilangan aksara dalam kataMenulis aksaraBicara kata-kataMelukis warnaSemuanya bermula dari aksara tanpa maknaMenjadi kalimat yang terangkai dari kata-kataAksara telah melahirkan maknaAksara adalah ibu kata-kataTelah melahirkan namaHingga bisa mengucapkan kataAksara telah menjadi kata-kataBisa hanya satu suku kataBisa pula beberapa kataKita tidak terus mengeja aksaraKarena tak ingin terbata-bata Sungailiat, 8 September 2019 Lihat Puisi Selengkapnya
Pranala link puisi n 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak;- bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik; - berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain; - dramatik Sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang; - lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi Barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal; - mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;berpuisi v membacakan puisi;memuisikan v membuat atau menggubah menjadi bentuk puisi dia berusaha ~ gambar;pemuisian n perihal mengubah pengubahan bentuk bahasa prosa menjadi puisi ✔ Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Daring Dalam Jaringan / Online tidak resmi yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web laman/website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silakan merujuk ke website resmi di ✔ Fitur KBBI Daring Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang reload/refresh jendela atau laman web website untuk mencari kata berikutnya Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya Jenis kata atau keterangan istilah semisal n nomina, v verba dengan warna merah muda pink dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya belum semua ada keterangannya Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server Pranala Pretty Permalink/Link yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'rumah' akan mempunyai pranala link di Kata 'pintar' akan mempunyai pranala link di Kata 'komputer' akan mempunyai pranala link di dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala link tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan. Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web website KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa. ✔ Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya ajar,program,komputer untuk mencari kata ajar, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya dengan kosakata yang lebih banyak. Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline tidak memerlukan koneksi internet, silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email gmail com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website ini silakan klik Laporkan Iklan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seberkas rasa berjalan tertatih di bawah matahari yang mendidih. kata gelisah mencari kantong jelaga yang hilang, sedang malam kian muram merambati dinding langit yang tengah mataku merengkuh bayang anak-anak kecil berlari menyeret sebakul masa. Tertawa. Menari sembari memanggul mimpi. Di bawah santun Ratu malam yang sibuk menyulam sinar dalam kelam. Lalu lantun mulai berselisih, tersisih, dan semakin lirih. Kabar tersiar di penjuru negri. Genderang berkumandang! Ada rasa menikahi kata-kata! Dan bahasa mengagumi lidah aksara;"Biar penyair tersesat dalam timbunan jelai pikatan romansa kala," lantang Sang Penyair berderma mengendap, merasuk ke dalam hati. Hening. Lalu melompat. Meledak. Melesat menjadi puisi yang bersanding dengan bintang-bintang. Sebanding dengan ketika hati ingin meneriakan, puisi. Sungguh heran kata-kata seolah menyembunyikan diri di bilik rasa. Akankah melambungkan nada yang mengiringi perjalanan waktu, entah ku tak tahu Aksara tanpa irama. Malu-malu di balik partitur lagu. Bungkam ketika jemari enggan menyentuhnya. Siapakah yang akan menengok padanya ? Sedangkan angin sepoi-sepoi tak hendak mengajak. Sunyi. Sepi. Seolah tersesat di labirin kata yang tiada tinggal penyair. Sendiri. Tertinggal bersama segenggam puisi. 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
Istilah dalam Puisi – Pengertian Puisi adalah karya sastra dalam bidang tulisan, yang dimana penulisnya menyampaikan suatu pesan, hasrat atau perasaan berdasarkan yang dialaimnya langsung, mencerminkan suatu peristiwa, tragedi ataupun suatu kisah di masa lalu. Orang yang menulis puisi disebut Penyair. Pada gaya penulisan sebuah puisi, penyairnya akan menambahkan kualitas estetis pada makna semantis. Itulah mengapa sebuah puisi terkadang sangat susah dimengerti, namun memiliki makna yang dalam dan penting. Hampir semua orang mengenal bahkan pernah membawakan puisi, setidaknya sekali seumur hidupnya. Ini karena keberadaan puisi sangat dekat dengan diri setiap orang. Apalagi Jenis-Jenis puisi yang beragam, mulai dari Syair, Gurindam, Pantun, Seloka dan sebagainya. Simak juga 6 Cara Penulisan Judul sesuai PUEBI beserta Contoh Selain itu, Kumpulan Istilah dalam Puisi juga beraneka ragam. Meskipun seseorang sering menghayati dan mempraktekkan gaya khas saat membacanya, belum tentu dia tahu apa saja istilah dalam sastra puisi selama ini. Kumpulan Istilah dalam Sastra Puisi Pendidikan yang fokus mengenai Puisi juga tidak sepopuler ilmu edukasi yang lain. Nah, pada kesempatan ini, saya akan coba menjabarkan untuk anda mengenai beberapa Istilah dalam Puisi, yang sejatinya belim banyak diketahui. Silakan disimak satu-persatu. 1. Sajak Istilah paling umum dalam puisi yang pertama yaitu Sajak. Pengertian Sajak adalah persamaan bunyi, yang dimana persamaannya terdapat pada awal, tengah atau akhir kalimat. Sajak juga dikenal sebagai Bagian terpenting dalam sebuah puisi, bahkan sebutan lainnya Meskipun bukan syarat wajib dalam puisi, namun pengaruhnya sangat besar dalam bentuk dan pemilihan kata nya. Karena tidak terikat dengan kata-kata yang terdapat pada puisi, maka penulisannya bisa dengan bebas. Itulah mengapa kita sering mendengar istilah sajak bebas. 2. Bait Pengertian Bait adalah satuan kalimat yang tergabung dalam beberapa baris pada teks puisi. Dalam ilmu bahasa, sama artinya dengan paragraf. Baik menjadi pemisah yang memudahkan para pembaca untuk membawakan puisi tersebut. Sebagai contoh adalah pantun, yang 1 baitnya terdiri dari 4 baris. 3. Sepentina Secara sederhana, Sepentina adalah baris-baris kalimat atau kata dalam puisi, dimana awal dan akhir kata pada Kalimat tersebut adalah sama. 4. Asonansi Pengertian Asonansi adalah Pengulangan suara vokal untuk membuat rima internal dalam frasa atau kalimat, dan bersama-sama dengan aliterasi maupun konsonansi yang berfungsi sebagai salah satu blok bangunan sajak. 5. Analogi Istilah dalam Puisi berikutnya adalah Analogi. Pengertian Analogi merupakan persamaan antara dua kata, dimana menjadi dasar dari terbentuknya dasar yang lain. Mudahnya, kata pertama punya hubungan erat dengan analoginya. Sebagai contoh Gerjaji = Kayu Sendok = Makan Sepatu = Kaki Baju = Badan Pensil = Penghapus 6. Balada Arti Balada adalah sajak sederhana dan simpel, yang biasanya dibawakan menggunakan lagu ataupun dialog, dimana isinya merupakan cerita-cerita masa lalu yang menyedihkan atau mengharukan, misalnya cerita rakyat dan legenda, dan kemudian dirangkai dalam bentuk puisi. 7. Alusi Istilah dalam Puisi Modern berikutnya yakni Alusi, disebut juga sebagai Majas Perbandingan, yang menembak kepada objek secara tidak langsung. Alusi juga disebut sebagai penghubung antara kejadian di masa lampau dengan yang sekarang. Baca juga 7 Jenis Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Alusi lebih sering menggambarkan tentang perumpamaan, tokoh, legenda hingga peristiwa-peristiwa masa lampau, yang umumnya diketahui oleh banyak orang, baik penutur, pendengar bahkan banyak orang. Sebagai contoh kalimat Alusi misalnya Kisah cinta mereka seperti Romeo dan Juliet Kakek Parto memang Tua-tua Keladi, dia bisa-bisanya menikahi seorang gadis Perjalanan hidup wanita itu seperti kisah Bawang Merah dan Bawang Putih. 8. Metafora Metafora adalah penggunaan kata atau kelompok kata, yang tidak menampilkan arti sebenarnya, melainkan menggunakan perbandingan atau gambaran yang merupakan persamaan, serta disusun dalam bentuk yang singkat. Misalnya kata Tulang punggung, buah tangan, buah hati dan cindra mata. 9. Antonim dan Sinonim Antonim yakni perlawanan atau kebalikan dari sebuah kata. Misalnya Besar = kecil, Bagus = Jelek. Sedangkan Sinonim adalah persamaan dari kata tersebut. Contohnya Besar = Luas, Bagus = Indah. 10. Asindeton Istilah dalam sastra puisi berikutnya adalah Asindeton. Suatu gaya yang berupa acuan, bersifat padat dan mampat dimana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat dan tidak dihubungkan dengan kata sambung. 11. Anafora Anafora merupakan salah satu hal penting pada puisi, dimana artinya adalah pengulangan kata yang terdapat pada awal kalimat, kemudian diulang kembali di tengah atau akhir kalimat pada sebuah bait atau paragraf. Contoh Anafora adalah Meskipun hujan badai, meskipun, petir menyambar, meskipun banjir melanda, aku akan tetap datang menjumpaimu. 12. Antitesis Antitesis merupakan istilah bagi kata yang bertentangan atau berlawanan, namun antara kata pertama dengan makna sejajar berikutnya punya makna berimbang, misalnya yang terdapat pada kata “Merdeka atau Mati!”. 13. Simile Istilah pada Puisi berikutnya yaitu Simile. Pengertian Simile adalah kata perbandingan yang menyamakan suatu objek yang sedang dibicarakan, dengan hal lain yang masih memiliki kesamaan namun berbeda istilah. Contoh Simile adalah “Bibirnya merah seperti Delima Merekah. Baca juga 4 Teori dan Aliran Pendidikan menurut Para Ahli Bibir yang merah disamakan dengan Buah Delima yang sedang mekar. Kedua objek tersebut punya pemaknaan dan arti yang serupa, serta layak disatukan sebagai perumpamaan. Contoh lainnya adalah “Lekuk tubuhnya indah bagaikan Biola”. 14. Enjambemen Adalah penerusan sebuah kalimat di luar larik puisi. Kata terakhir dari dua larik puisi berurutan harus dibaca pada dengan kata pertama pada larik berikutnya. Contoh Enjambemen bisa dilihat dari sebuah Puisi Karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” berikut ini Melangkahkan aku bukan tuak menggelegak Cumbu-buatan satu biduan Kujauhi ahli agama serta lembing-katanya. Aku hidup Dalam hidup di mata tampak bergerak Dengan cacar melebar, barah bernanah Dan kadang satu senyum kukucup-minum dalam dahaga. 15. Aliterasi Salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, yang disebut juga sebagai pengulangan huruf mati dari berbagai suku kata yang berturut-turut, biasanya terletak di suku kata awal setiap kata. Contoh Aliterasi antara lain Tidur terlentang di bawah pohon yang tenang Bagai burung Camar hinggap di atas batu Sang Surya datang sapa suara. 16. Epitet Istilah dalam Puisi selanjutnya bernama Epitet. Pengertiannya adalah Kata benda, kata sifat atau frasa yang umumnya digunakan sebagai kata ganti dari sikap, sifat, kebiasaan dan status seseorang. Baca juga Contoh Proposal 17 Agustus di Masyarakat Epithet umumnya digunakan untuk mengejek, sindiran hingga hinaan terhadap seseorang atau benda. Contoh kalimat Epithet dalam Puisi adalah Nabi Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman Ir. Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Umar bin Khattab adalah Manusia Kuat yang diberi gelar Al-Faruq. 17. Stanza Definisi Stanza merupakan serangkaian garis yang digabungkan dalam puisi, yang berasal dari bait lain dengan garis kosong atau lekukan. Stanza dapat memiliki skema rima dan metrik yang teratur, meskipun bait tidak diharuskan untuk memilikinya. 18. Ambiguitas Atau Ambiguiti merupakan kata, frasa dan kalimat yang punya banyak penafsiran, sehingga kata tersebut tidak hanya memiliki satu arti melainkan lebih yang terdapat pada puisi. 19. Madrigal Istilah dalam puisi berikutnya yakni Madrigal, ialah Sajak cinta yang pendek, berisi buah fikiran yang sederhana, bernas dan padat. 20. Imaji Sebuah puisi yang terdapat kata-kata atau kalimat yang bisa menggambarkan dan mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Untuk contoh puisi, silakan baca Puisi Cinta dalam Diam ini. 21. Kata Konkret Adalah kata yang bisa ditangkap oleh indera yang menyebabkan munculnya imaji. Gaya bahasa ini bisa menghidupkan / meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. 22. Rasa Sikap dan perilaku penyair atau pembawa puisi, yang berkaitan dengan tema dari puisi yang dibawakan atau dituliskan. 23. Nada Adalah sikap penyair terhadap para pembaca saat membawakan sebuah puisi, bisa terkesan menggurui, mendikte, bersikap sombong serta menganggap rendah para pembaca. Semuanya didasarkan oleh tema puisi yang dibawakan. Baca juga Kalimat Utama, Penjelas & Simpulan Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya __________________ Penutup Nah, demikianlah 23 Istilah dalam Puisi yang masih jarang diketahui. Semoga bisa membantu anda dalam mencari istilah yang ada pada puisi, serta ajang penambahan wawasan. Terima kasih. Artikel ini ditulis oleh
arti kata aksara dalam puisi